Rabu, 07 Desember 2011

Evaluasi Kinerja Karyawan


Apakah anda mengerti apakah itu evaluasi? Apa tujuan dari evaluasi? Jika belum, silahkan baca kembali tulisan saya sebelum-sebelumnya. :-D
Setiap organisasi, baik swasta maupun publik, perlu membangun sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki secara profesional serta memiliki kompetensi yang tinggi. SDM yang berkualitas merupakan salah satu faktor pendukung bagi daya saing organisasi ditengah globalisasi serta untuk menghadapi lingkungan usaha dan kondisi sosial masyarakat yang dinamis. Keberadaan SDM ternyata berperan cukup penting dalam menciptakan daya saing yang tinggi, disebabkan manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang serta mampu menciptakan nilai pada produk atau jasa yang dihasilkannya. Oleh karena, itu setiap organisasi harus mampu merespon perubahan yang terjadi dengan melakukan berbagai inovasi, sehinggga organisasi tersebut memiliki keunggulan bersaing. Salah satu strategi dalam kepemilikan keunggulan bersaing adalah melalui pengelolaan SDM.Pengelolaan SDM mencakup banyak hal, mulai dari perencanaan kebutuhan tenaga kerja sampai dengan pemensiunan karyawan. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian lebih terkait dengan pengelolaan SDM ini adalah mengenai sistem penilaian kinerja karyawan. Sistem penilaian kinerja yang baik adalah yang mampu menghasilkan output/informasi yang obyektif, yang mampu menggambarkan kondisi sebenarnya.
Evaluasi terhadap kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menilai sejauh mana kinerja karyawan, adakah yang perlu diperbaiki dari karyawan tersebut, dan apa yang perlu dilakukan untuk mengembangkan kinerja karyawan tersebut.
Salah satu teori evaluasi /penilaian kinerja yang meminimalisir terjadinya subyektifitas penilaian adalah evaluasi kinerja 360o . Evaluasi kinerja 360o merupakan metode penilaian yang mengedepankan kualitas hasil penilaian dengan meminimalisir terjadinya subyektifitas penilaian dengan cara melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan dalam proses penilaian tersebut. Untuk itu dalam aplikasinya, ada beberapa pihak yang bertindak sebagai penilai dalam sistem penilaian kinerja 360 derajat, yaitu :
1. Atasan langsung, yaitu atasan yang memberikan pengawasan secara langsung.
2. Peer (rekan kerja), yaitu karyawan yang mempunyai posisi sama atau setara.
3. Bawahan, yaitu karyawan yang mempunyai posisi tepat bawahnya.
4. Self (diri sendiri), yaitu penilaian untuk pribadi yang bersangkutan.
Keunggulan model evaluasi 360o :
1. Lebih obyektif dan mengurangi bias daripada model evaluasi satu arah.
2. Mampu meningkatkan awareness karyawan terhadap perusahaan/organisasi.
3. Adanya unsur fairness dalam pelaksanaan penilaian kinerja (karena menyertakan semua komponen untuk memberikan evaluasi)
4. Mempermudah proses identifikasi kekuatan dalam rangka pengembangan kemampuan lebih lanjut.
5. Membantu proses pembangunan tim (team work).
penerapan sistem evaluasi ini dapat tercapai dengan baik, apabila kerahasiaan dari narasumber atau pihak penilai terjaga. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas penilaian yang dilakukan. Kemudian perlu adanya pemahaman kepada semua komponen penilai mengenai sistem yang akan dijalankan, termasuk proses pengolahan data dan pihak berwenang. Namun terlepas dari itu semua yang terpenting adalah adanya dukungan dari semua pihak, khususnya dari jajaran manajemen puncak dalam penerapan sistem ini. Bagaimana pun peran pimpinan sangat penentukan keberhasilan dalam penerapan sistem ini.